salam

Senin, 31 Oktober 2011

Barat Tidak Senang Pemberitaan Astronot AS Itu Masuk Islam


Sebuah pesan pendek tersebar tentang kabar masuk Islamnya Sunita Williams, astronot wanita India pertama yang pergi kebulan pada 2 Juli 2007 lalu. Berita menghebohkan ini bukanlah yang pertama, sebelumnya astronot asal Amerika Serikat Neil Armstrong juga menyatakan dirinya masuk Islam sekembali dari bulan. Apakah ini berita bohong? Yang pasti pihak Kristiani tidak suka dengan pemberitaan ini. Lalu disebarlah kabar, bahwa ini berita bohong.

Perlu diketahui, Sunita Williams adalah seorang astronot kelahiran Ohio 19 September 1965 dari orang tua berketurunan India-Slovenia. Menikah dengan Michael J. William, seorang Polisi Federal di Oregon, USA. Sebagai astronot pertama India, dia memegang rekor perjalanan luar angkasa untuk wanita: berada diluar angkasa terlama (195 hari), dan berjalan diluar angkasa (29 jam, 17 menit).

Dalam perjalanannya ke bulan, Sunita William melihat fenomena yang aneh saat pandangannya menuju ke bumi. Ketika bagian bumi lainnya nampak gelap, ternyata ada sebagian kecil bumi yang nampak terang yaitu Makkah dan Madinah.

Sunita mengatakan, dari atas seluruh permukaan bumi diselimuti kegelapan, namun betapa terkejutnya ketika dengan bantuan teleskop ada dua tempat yang sangat berbeda, yaitu Makkah dan Madinah. Kedua tempat itu nampak terang dibandingkan dengan tempat-tempat lainnya dibelahan bumi. Masya Allah, Allah Maha Besar.

Selain itu, fenomena lain yang ditangkapnya adalah ketika gelombang suara dari bumi tidak mampu merambah luar angkasa, dia ternyata bisa menangkap suara Adzan. Apakah ini suatu keanehan, atau merupakan suatu jalan dari Allah untuk menunjukkan sisi-sisi kebenaran kepada sang Astronout? Dikabarkan setelah peristiwa ini, Sunita Williams memeluk agama Islam.



Menjadi Polemik

Menengok kebelakang, pada tahun 1870, Neil Amstrong mendarat di bulan. Dikabarkan, saat mendarat di bulan, dia mendengar suara yang dia tidak mengerti suara apakah itu. Setelah 12 tahun kemudian, Neil diundang seminar di Universitas Kairo, Mesir.

Di saat dia menyampaikan makalahnya, saat adzan berkumandang menunjukkan waktu shalat, moderator menghentikan presentasinya untuk mendengarkan adzan. Dan Neil berseru, “Ini dia suara yang pertama kali aku dengar saat mendarat di bulan.” Setelah itu, Neil Amstrong menemui salah satu profesor di universitas itu. Dia ingin tahu banyak tentang Islam. Dan setelah itu, dia menjadi muallaf.

Pemberitaan masuk Islamnya Neil Armstrong dan Sunita William belakangan menjadi polemik di kalangan masyarakat. Seorang muallaf asal Australia Gene Netto dalam sebuah blog pribadinya mengatakan, “Teman-teman, saudara sesama muslim, saya mohon jangan di bahas tentang Neil Amrstrong ke bulan lalu mendengar Adzan. Karena dalam beberapa situs berbahasa Inggris (yang mereview dunia Islam), kita dianggap bodoh, mereka mengangap kebodohan dunia Islam karena tidak mau menerima kenyataan ‘American Kafir’ yang pertama menginjakan kakinya di bulan pertama kali, bukan orang muslim.”

Situs atau blog yang membahas Neil Armstrong menjadi muslim adalah situs-situs di Asia Tenggara (Maroko, Filipina, Indonesia, Malaysia). Barat menganggap, negara-negara disini memiliki pendidikan yang rendah. Pernah kejadian saat Neil Armstrong ke Malaysia dan ditanyakan hal itu. Ia heran, apakah hal seperti ini perlu dikonfirmasikan ke Neil Armstrong sendiri, karena Neil sendiri tidak pernah ke Makkah untuk melaksanakan ibadah Haji. Dan jika dijawab, ia tidak pernah mendengar adzan, maka si penanya muslim yang kecewa dan tidak percaya dianggap kebodohan. Neil memang pernah ke Mesir, tapi tidak untuk naik haji ke Makkah.

Dikatakan Gene Netto, umat muslim tidak perlu seorang Neil Armstrong untuk meyakinkan dirinya bahwa agama Islam yang dianutnya adalah benar. Jika anda menyakini agama benar, maka yakinilah bahwa hal itu benar. Muslim dianggap menggunakan nama besar Neil Armstrong untuk membenarkan agamanya.

“Masa kita dikatakan kurang meyakini agama kita sendiri sehingga perlu nama-nama besar dari dunia barat. Percayalah, nama Rasullullah sudah cukup besar buat kita dan dunia. Umat kita sendiri yang akhirnya menjadi bahan tertawaan, cukup sudah,” kata Gene yang telah memeluk Islam dan tinggal di Jakarta.

Dikatakan Gene Netto, Neil Armstrong merasa terganggu, bahkan ia menyatakan ia tidak masuk Islam dan ketika ia diundang sebagai pembicara dalam kegiatan Islam ia juga tidak mau (ia menolak secara halus karena tidak ingin menyinggung perasaan umat muslim), tetapi ia menyatakan tidak ingin berpartisipasi dalam kegiatan Islam. Dalam web Islam malah dikatakan Neil Armstrong tidak mau mengakui, karena ia telah dicuci otaknya di Assylum (RSJ).

Satu hal lagi yang menjadi bahan tertawaan dunia barat adalah pemberitaan Neil Armstrong menyusuri retakan di bulan yang cocok dengan cerita bahwa suatu saat nanti bulan akan terbelah dua, ditertawakan juga, karena diameter bulan itu sangatlah besar, mana mungkin ia punya waktu untuk menyusurinya. Mendengar adzan juga dikatakan ilmuwan Barat tidak mungkin karena tidak ada udara di bulan sana.

Dalam beberapa jurnal barat dikatakan, umat muslim memerlukan nama-nama besar atau cerita palsu untuk menambah keyakinannya diantaranya: Jaques Cousteau, Michael Jackson, Maurice Bucaille, King Offa of England

Terlepas benar atau tidaknya Sunita William atau Neil Armstrong masuk Islam sepulang dari bulan, kita berharap Allah Swt memberi hidayah kepadanya. Bagaimanapun para missionaris (Nasrani) tidak suka dengan pemberitaan ini. Padahal jika Allah menghendaki, ihwal terdengarnya suara azan di bulan, hal itu bukanlah mustahil. Bisa saja terjadi. Satu hal, media Barat tidak akan pernah memberitakan hal-hal yang dianggap bisa mengguncangkan iman umat Kristiani, bukan hanya di AS, tapi juga d dunia. Karena itu mereka meredamnya. Wallohu'alam. (Desastian)
sumber : voa-islam

Anda Perlu Tahu Tentang New7Wonders


Dua hari terakhir media massa memberitakan ancaman New7Wonders untuk mendiskualifikasi Pulau Komodo dari pemilihan New7Wonders of Nature. Kabarnya, ancaman ini ‘terpaksa’ diberikan karena kurangnya dukungan dari pemerintah untuk mengakomodasi acara puncak New7Wonders yang tadinya direncanakan akan diadakan di Jakarta.

Menurut saya ini berita bagus. Saya mendukung pemerintah untuk tidak mengambil pusing tentang urusan New7Wonders ini. Alasannya? Berikut adalah fakta-fakta tentang New7Wonders yang perlu diketahui oleh kita semua:


New7Wonders adalah sebuah perusahaan privat asal Swiss. New7Wonders bukanlah yayasan atau organisasi Internasional yang beranggotakan negara-negara di dunia.
Tidak ada lembaga dunia yang memberi mandat kepada New7Wonders untuk dapat menetapkan tujuh keajaiban dunia. Jika New7Wonders menetapkan ’7 keajaiban alam dunia’, maka ketetapan tersebut sebenarnya tidak lebih kuat daripada daftar 7 keajaiban dunia versi pribadi saya.
Mengapa hanya tujuh? Angka tujuh hanyalah angka yang dipilih secara arbitrary. Lembaga yang jauh lebih serius seperti UNESCO menetapkan tak kurang dari 900 lokasi di dunia sebagai World Heritage Site, yaitu tempat-tempat yang perlu dijaga kelestariannya.
Tahun 2007, New7Wonders juga mengadakan pemilihan New Seven Wonders of The World. Untungnya, Indonesia tidak mengirim ‘wakil’ ke ‘kompetisi’ tersebut. Berikut adalah fakta-fakta yang perlu kita ketahui bersama mengenai New Seven Wonders of The World. Besar kemungkinan format acara untuk New Seven Wonders of Nature juga tidak akan jauh berbeda.

‘Keajaiban dunia’ dipilih tidak melalui kriteria pemilihan benar. Sama sekali tidak ada verifikasi bahwa satu orang hanya memilih satu kali saya. Yang mereka lakukan hanya memastikan satu alamat email hanya memilih satu kali.
New7Wonders membuat layanan voting melalui telepon dan SMS premium di beberapa negara. Tidak seperti voting melalui email, pada voting melalui telepon dan SMS premium ini, pemilih diperbolehkan untuk mengirim voting sebanyak mungkin yang mereka mau!
Tidak ada audit, baik oleh negara peserta maupun pihak independen, terhadap voting yang dilakukan. Bisa saja, misalnya, hasil dipilih sesuai dengan selera mereka sendiri.
Kabarnya, Petra di Yordania mendapat 14 juta suara yang berasal dari Yordania. Padahal populasi Yordania tidak mencapai 7 juta orang.
Tidak benarnya kriteria pemilihan terlihat jelas dari terpilihnya Patung Kristus Penebus di Brazil. Sebagai informasi, Patung Kristus Penebus baru berumur 78 tahun pada saat pemilihan berlangsung, tingginya hanya 39 meter, dan dibuat dengan teknologi modern. Bandingkan ini dengan Candi Prambanan yang tingginya 47 meter dan dibuat 11 abad yang lalu.
Sepertinya cukup jelas bahwa New7Wonders hanyalah eksploitasi terhadap rasa nasionalisme. Indonesia adalah negara yang memiliki jumlah penduduk yang besar dan mayoritas memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Wajar jika kini kita semua menjadi incaran mereka. Terlihat mereka seperti sangat berat hati jika harus memindahkan lokasi acara puncak ke luar Indonesia, sampai-sampai harus memberi ancaman untuk mendiskualifikasi Pulau Komodo.

Pertanyaannya, mengapa pemerintah sejak beberapa tahun yang lalu membuat promosi besar-besaran untuk memilih Pulau Komodo sebagai New Wonders of the World of Nature? Dari informasi yang saya dapatkan, pemerintah sepertinya sudah menyadari kalau semua ini hanyalah akal-akalan belaka. Namun mereka tetap melakukannya karena melihat potensi peningkatan wisatawan ke Indonesia.

Menurut hemat saya, yang pemerintah lakukan lebih banyak menguntungkan New7Wonders daripada menguntungkan pariwisata di Pulau Komodo. Dengan mempromosikan Pulau Komodo dalam New7Wonders, pemerintah sadar maupun tidak sadar telah memberikan ‘mandat’ kepada New7Wonders, seakan-akan mereka adalah lembaga yang memiliki hak untuk menobatkan suatu tempat sebagai keajaiban dunia.

Model ‘bisnis’ New7Wonders adalah mengeksploitasi rasa nasionalisme untuk keuntungan mereka. Dengan melakukan ancaman untuk mendiskualifikasi Pulau Komodo, rasanya kini mereka yang harus berhadapan dengan rasa nasionalisme bangsa Indonesia. Dengan adanya kasus ini saya harus bersyukur, karena menurut pengalaman saya, rasa nasionalime menyulitkan seseorang untuk dapat menyadari bahwa ini hanyalah akal-akalan belaka.

Keuntungan mengikuti ‘kontes’ New7Wonders hanyalah potensi peningkatan pariwisata. Namun New7Wonders bukanlah satu-satunya cara untuk meningkatkan pariwisata kita. Satu-satunya pihak yang dirugikan dengan dihapusnya Pulau Komodo dari daftar kontestan adalah New7Wonders sendiri, bukan kita.

Bacaan lebih lanjut:

Kontroversi ‘New Seven Wonders of the World’, tulisan lain saya.
Save Komodo, blog buatan New7Wonders untuk membahas isu ini, dan lucunya sempat mengaku-ngaku sebagai buatan ‘anak bangsa’.
Siaran pers New7Wonders: New7Wonders keeps Komodo, but removes Ministry of Culture and Tourism from official role
Siaran pers New7Wonders: Komodo may be suspended from New7Wonders of Nature campaign
Siaran pers New7Wonders: The New7Wonders Official Host in Jakarta: the true financial numbers
Siaran pers New7Wonders: New7Wonders releases detailed chronology of events leading up to possible suspension of Komodo
Siaran pers New7Wonders: New7Wonders President: there is a solution, we are ready

sumber : http://priyadi.net/archives/2011/02/04/fakta-tentang-new7wonders/